Penjualan album K-pop, baik fisik maupun digital, di Korea Selatan
semakin menurun. Di negara dengan sambungan internet tercepat di dunia,
maraknya download lagu ilegal tidak terhindarkan sehingga memperburuk
bisnis penjualan musik. International Federation of the Phonographic
Industry mencatat, penjualan CD turun hingga 70 persen pada tahun
2000-2007.
Angka penjualan album terakhir Super Junior pun, yang
jadi langganan juara satu tiga tahun berturut-turut dalam penjualan
album, sangat berbanding jauh dengan angka penjualan 5-6 tahun lalu.
Data asosiasi industri musik menyebutkan, album itu terjual sekitar 350
ribu unit.
Sementara itu, boyband dan girlband baru terus
bermunculan, dengan “biaya investasi” yang tidak murah. Manajemen harus
keluar uang untuk produksi musik (membayar penulis lagu, koreografer,
dan pemain musik). Mereka juga harus merogoh kantong untuk penata gaya,
kostum, tata rias, juga akomodasi.
Lalu bagaimana supaya biaya investasi itu bisa membuahkan hasil, di tengah merosotnya angka penjualan album?
Alhasil,
anggota boyband/girlband kini tidak hanya menyanyi. Mereka juga harus
piawai berakting, menjadi pembawa acara, tampil di kuis dan acara
televisi. Berbagai strategi baru dicoba yang diharapkan bisa terus
menggairahkan minat para penggemar K-pop.
Salah satu strateginya
yang tampaknya akan semakin banyak di 2013 adalah akan semakin
banyaknya unit grup dalam format duet yang dikerahkan para agen boyband
dan girlband ini.
“Ongkos produksi” untuk unit grup (yang hanya
terdiri dari dua orang) tentu lebih murah. Di sisi lain, tekanan agar
sukses terhadap mereka juga lebih kecil, tidak sebesar seperti terhadap
grup utama. Keberadaan unit grup juga memberi kesempatan kepada anggota
untuk bereksperimen atau memperluas kemampuan bermusik di genre musik
lain dari biasanya.
Kalau melihat contoh beberapa tahun terakhir,
proyek duo ini cukup membawa sukses. YG Entertainment bisa dibilang
yang pertama mencoba dengan meluncurkan proyek GD & TOP. Duo ini
sempat menghebohkan dengan hit “High High,” “Oh Yeah” dan “Knock Out.”
Disusul
juga dengan unit grup Sistar, Sistar19, yang melejit dengan single “Ma
Boy.” Sistar19 yang terdiri dari Hyorin dan Bora ini dibentuk tahun 2011
dan kini sudah meluncurkan single keduanya, “Gone Not Around Any
Longer.” Lagu ini langsung mendapat sambutan hangat dan minggu ini
berada di posisi tiga tangga lagu Gaon.
Dan tahun ini, proyek duo
dalam satu grup ini akan semakin banyak. Setidaknya, awal tahun ini
sudah ada dua grup yang mencetak unit grup format sama. Dipicu dengan
kesuksesan Troublemaker, proyek duo yang menggabungkan Hyunsaeng dari
Beast dan HyunA 4Minute, Cube kini mulai mengeluarkan unit grup dari
4Minute, 2Yoon, yang terdiri dari Ga Yoon dan Ji Yoon.
Jika GD
& TOP dan Sistar menampilkan musik yang hampir setipe dengan musik
grup utama mereka, 2Yoon mendapat perhatian karena mereka adalah
perwakilan K-pop yang mencoba genre country dance.
Dilanjutkan
dengan Infinite, yang menampilkan duo Hoya dan Dongwoo. Berbeda dengan
format musik grup besarnya, musik Infinite H lebih ke arah R&B dan
hip-hop. Beberapa rapper seperti Dynamic Duo, memang digamit untuk
menyumbangkan keahlian rapping mereka dan permainan turntable
scratching. Dua anggota ini sering dikenal sebagai penari utama grup
Infinite. Jadi, wajar jika hip-hop menjadi arahan grup unit ini.
Namun,
apakah jenis musik ini juga bisa diterima oleh penggemar Infinite atau
2Yoon? Mari kita lihat pertarungan duo ini di berbagai program musik
televisi dan perkembangannya di Gaon.
Jika strategi para manajemen artis berhasil, janganlah heran jika di tahun 2013, unit grup berformat duo akan makin menjamur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar